Wednesday, June 15, 2016

Amplop Seharga Smartphone

 Sebelum saya membuat 1 Step Ink, pernah satu dua kali saya membuat blog serupa. Pada tulisan kali ini, saya akan repost dari blog saya yang telah lama mati, alias tidak pernah saya urus lagi. Kali ini tulisan saya akan menceritakan penglaaman saya kurang lebih 4 tahun yang lalu. Selamat membaca....





Sudah hampir dua bulan ngebet banget mau beli smartphone android. Kemudahan mendownload beberapa aplikasi yang useful buat kehidupan saya, membuat saya mengidam-idamkan hp ini. Ingin sekali membeli hp ini, tapi kantong saya yang berstatus mahasiswa tidak mungkin memenuhi keinginan saya. Pernah kepikiran untuk minta sama orang tua, tapi saya ingat bahwa saya telah cukup dewasa, malu donk kalo masih minta hal-hal yang nggak ada kaitannya sama kuliah.

Saya suka sekali mondar-mandir masuk gerai handphone cuma untuk menanyakan harga dan melihat-lihat si android ini. Kadang bisa senyum-senyum sendiri ngebayangin bisa punya hp ini. Kadang saking pengennya sampe pinjam hp teman, terus main games sepuasnya, tak jarang kena marah sama temen karena batre hpnya yang saya habiskan. Sampe pada titik ini, saya mau mulai menabung.

Ditengah hasrat yang menggebu-gebu, mama tiba-tiba ceramah ke saya. Ia menceritakan sepupu saya yang doanya terkabul karena sebuah amplop. Ia menuliskan keinginannya pada selembar amplop surat, lalu setiap hari  ia memasukkan uang berapapun jumlahnya ke dalam amplop itu. Setelah hampir sebulan sepupu saya melakukan itu, doanya terkabul, ia bisa jalan-jalan ke Singapura tanpa mengeluarkan biaya. Ia mendapatkan insentif dari atasannya karena kinerjanya yang luar biasa. Selama penjelasan mama yang panjang lebar itu, saya merasa bingung, apakah benar semudah itu?? Saya meragukan metode ini, bahkan saya menertawakannya dalam hati.. Tapi toh akhirnya dicoba juga.

Pada bagian depan amplop dengan menggunakan spidol hitam saya menulis kata "ANDROID". Saya tempel amplop itu di lemari baju saya. Pada hari pertama saya memasukkan seribu rupiah ke dalam amplop itu. Hari kedua saya memasukkan uang sebesar seribu lima ratus rupiah. Pada hari ketiga keyakinan saya mulai runtuh, saya layaknya seperti orang bodoh, butuh berapa bulan untuk mengumpulkan uang seribu rupiahan untuk membeli Android? Saya menyerah...

Pada hari Sabtu, ketika saya pulang ke rumah saya di Kota Bogor semuanya tampak normal. Papa sedang asik minum kopi di teras, sedangkan mama sedang menyiapkan makan malam keluarga. Begitu saya masuk ke ruang tamu, ada yang janggal.. Sebuah kotak hp smartfren android tergeletak dengan cantik di meja ruang tamu. Secepat kilat saya bertanya pada papa dan mama tentang si pemilik hp ini. Papa hanya bilang kalau hp ini ditawarkan kepadanya oleh pihak kantor dengan harga yang lebih murah dari di gerai, jadi ia memutuskan untuk membelinya. Oke... Intinya hp ini belum ada yang klaim punya siapa.. Melihat mata saya yang berbinar-binar, papa pada akhirnya memberikan hp itu kepada saya .. Doa saya terkabul!

Ternyata.. Setelah saya membaca beberapa buku motivasi.. Saya mengenal hukum tarik menarik, dan amplop itu ternyata merupakan sebuah sarana untuk menarik hal-hal yang saya inginkan ke dalam hidup saya. Dari hal-hal kecil yang dilakukan dengan penuh hasrat tertnyata dapat menjadi sesuatu yang besar ya...



-Hans Christian-

No comments:

Post a Comment