"Lu kerjain bagian A aja, bagian B, C, sama D biar gua yang kerjain semua."
Atau ada juga nih yang model gini
" Duh.. Capek nih.. Jalan dulu yuk ke mall sebelah biar nggak suntuk."
"lah... Baru juga setengah jam kita diskusi."
Kali ini saya akan sharing beberapa pengalaman saya kerja sama bersama berbagai macam tipe teman kelompok. Di fakultas saya, hampir semua tugas kuliah dikerjakan dalam seting kelompok, jadi tidak heran kalau kami sering berhadapan dengan tipe-tipe kepribadian teman satu kelompok yang berbeda-beda. Nah.. Berikut beberapa teman satu kelompok yang pernah saya jumpai
1. Teman nongkrong oke teman kelompok oke
Ini salah satu teman kelompok yang paling diidam-idamkan setiap mahasiswa. Dia adalah teman main kalian (teman yang paling sering diajak nongkrong) tapi begitu jadi rekan kerja saatu kelompok, performanya bisa tetep klop sama kalian. Tek tok kelompok akan makin keren, karena kalian sering nongkrong bareng dan tau kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sayangnya, tipe yang kaya gini tidak terlalu banyak (langka) karena mungkin kalian dan temen nongkrong kalian beda jadwal kuliah, atau emang dia jadi nggak klop ketika kerja dengan kalian dalam seting kelompok.
2. Hobi rapat
Sebagai mahasiswa, emang harus aktif dong di kegiatan organisasi. Inilah prinsip yang dipegang teman kelompok yang hobi rapat. Tidak ada yang salah sih dengan prinsip itu, tapi anggota kelompok yang lain bakalan pusing ngatur jadwal buat ketemu untuk ngerjain tugas bareng. Kalau dapet temen yang model gini, siap-siap bakalan jarang ketemu tatap muka dengan doi buat kerjain bareng tugas kelompok. Palingan jatohnya bakal ketemu paling lama satu jam buat bagi-bagi tugas terus sisanya kerjain masing-masing, terus digabungin kerjaannya pas ketemu lagi. Emang butuh kemampuan time management kalau punya rekan kerja yang kaya gini. Tingkat kesulitan untuk mengatur waktu akan meningkat berbanding lurus dengan banyaknya anggota kelompok yang aktif organisasi. Untungnya Google nyediain google docs biar kalian bisa kerja bareng secara online kapanpun dan dimanapun asalkan ada jaringan internet.
3. The savior
Teman kelompok dengan tipe savior (juru selamat) adalah teman yang rela berkorban untuk anggota lainnya. Ibarat tugas kelompok adalah dosa, dia rela menebus dosa teman-temannya dengan mengerjakan porsi kerja yang lebih banyak daripada anggota yang lain. Asik banget nggak sih kalau dapet teman satu kelompok yang satu ini? Eits tapi tunggu dulu, menurut saya ada alasan kenapa teman dengan tipe yang seperti ini rela berkorban bagi teman kelompoknya. 1) karena memang dia punya prinsip membantu orang lain dengan tulus, dia nggak mau temen-temennya pusing sama tugas kelompok (which is itu jarang saya temukan) 2) Dia menetapkan standar yang tinggi untuk sebuah kerjaan dan setelah menganalisa kemampuan teman satu kelompoknya, ia merasa tidak yakin untuk memberikan porsi kerja kepada teman satu kelompoknya. Kalau yang nomor 2 menjadi alasan dia menjadi savior, kayanya anggota kelompok perlu menunjukkan usaha lebih supaya kemampuannuya bisa diakui sama dia, kecuali kalau kalian emang happy dan selow kalau kerjaannya di tackle semua sama dia (alias kalian lagi jahat. :P)
4. Support
Teman dengan peran sebagai support kerjanya tentu saja mendukung segala hal yang dibutuhkan agar tugas kelompok bisa selesai. Nggak perlu pinter-pinter banget, yang penting kalau anggota kelompok butuh mobil dia bisa sediain, atau butuh tempat nginep buat kerjain tugas bareng dia juga bisa sediain, atau butuh narasumber buat cari data? Dia bisa kontak teman-temannya untuk cari koneksi. Pokoknya kalau ada temen yang tipe support, kesejahteraan kelompok pasti terjamin. Apalagi kalau satu tim sama tipe savior, pasti si savior merasa terbantu juga kalau dari segi teknis dibantu si support.
5. Wonderkid
Merupakan mesin utama dalam kelompok, dia paling ngerti sama tugas dan ngerti berbagai konsep yang dibutuhkan agar tugas kelompok bisa selesai. Biasanya wonderkid disukai para dosen dan bakal menjadi garda terdepan kalian kalau lagi presentasi. Tapi hati-hati kalau wonderkid-nya sedikit sombong, dia bisa berubah menjadi tipe savior.
6. Veteran
Yang termasuk tipe ini adalah senior-senior yang gagal dalam percobaan pertamanya di mata kuliah. Mereka sangat berpengalaman sehingga punya banyak tips and tricks buat bisa mengerjakan berbagai tugas kelompok dengan baik. Mereka juga lebih bijak dalam menghadapi berbagai rintangan selama kerja kelompok karena telah banyak menelan asam garam perkuliahan.
7. Gabut
Kita masuk ke bagian yang paling nggak enak, teman dengan tipe gabut. Tipe gabut sendiri ada beberapa klasifikasinya lagi yaitu:
A. The shadow
Namanya tercantum di kelompok tapi kehadirannya seperti bayang-bayang. Dialah the shadow. Kalau ada ngumpul buat diskusi, nggak pernah dateng dan nggak ngabarin. Kalau ditanya kenapa nggak ada kabar biasanya bilangnya sibuk, tapi tau-tau lagi nongkrong di suatu tempat.
B Setor Muka
Gabut tipe setor muka yang penting absen kalau ada diskusi kelompok, tapi cuma nampang doang, nggak berkontribusi signifikan ke kelompok. Di kelompok entah dia cuma diam karena nggak ngerti apa yang dibicarain atau dia malah ngerjain hal yang lain yang kurang penting seperti main hp dan nyemil. Perilaku setor muka bisa terjadi pula jika kerja kelompok dilakukan secara online. Orangnya sih online tapi diem doang.
Tujuh tipe di atas adalah tipe-tipe yang pernah saya temui selama berkuliah. Kemampuan untuk menyesuaikan gaya bekerja dengan berbagai tipe kepribadian teman satu kelompok menjadi kunci untuk sukses bersama. Ketika kalian bisa melewati suka dan duka bersama, pasti ikatan di antara kalian makin erat dan suatu saat pasti akan merasa kangen bisa kerja kelompok bareng.
Kalian pernah ketemu tipe lain? Kalau ada bisa kasih komentar ya di postingan ini.
Sumber gambar: Google |
-Hans Christian-