Tuesday, July 5, 2016

Melek Internet tapi Beloon

Pada Bulan Januari 2016, masih teringat jelas bagaimana peristiwa teror di ibu kota terjadi. Aksi tembak-tembakan polisi vs teroris, aksi bom bunuh diri, sampai tukang sate yang nekat tetap berjualan di area TKP, semuanya seakan menjadi kejutan sekaligus mimpi buruk di hari itu. Saya sendiri sedang berada di rumah indekos di daerah karet, belakang Universitas Atma Jaya. Jarak dari rumah indekos ke TKP (daerah sarinah) nggak jauh-jauh amat, jadi cukup was-was juga sih saat itu. Yang makin bikin tegang adalah berita di media sosial bahwa pelaku pengeboman lari menggunakan motor ke arah Sudirman sambil menenteng shotgun, alias  kalau benar, si teroris lari ke arah kampus saya. Dengan semakin menggilanya kemajuan teknologi, tak heran berita itu jadi tersebar begitu cepat di beberapa grup line, whatsapp, dan media sosial lainnya. Dengan suasana yang lagi tegang-tegangnya, tak heran bahwa sebagian dari penerima broadcast mempercayai berita tersebut tanpa terlebih dahulu mencari kebenarannya, termasuk saya. Saya jadi sok-sok an panik dengan menanyakan kabar teman-teman saya yang di kampus dan menghimbau mereka untuk hati-hati.

Faktanya, berita itu hoax. Entah pihak mana yang dengan tidak bertanggung jawab menyebarkan berita tersebut sehingga menimbulkan kepanikan. Jangan-jangan pihak teroris yang sengaja menyebarkan pesan tersebut untuk menyebar teror lewat media digital. Terkait dengan peristiwa tersebut, saya jadi ingat cerita lucu terkait kebodohan saya sendiri yang mempercayai sebuah informasi begitu saja. Cerita ini pernah saya tulis di blog saya sebelumnya, tapi tetap membuat saya tertawa saat membacanya. Ceritanya sekitar 4 tahun yang lalu, waktu itu masih jaman-jamannya BBM (BlackBerry Messenger), selamat membaca ya..
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BB (Bikin Beloon)

BBM, FB, dan Twitter udah nggak asing lagi di telinga kita. Mereka memiliki efek positif dan negatif bagi kehidupan sehari-hari. Pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankan gw mengutarakan salah satu efek negatif dari kebanyakan pakai BBM.

Waktu itu jam 5:30 pagi, seperti hari-hari sebelumnya, gw bangun buat berangkat kuliah. Setelah mandi dan rapi-rapi biasanya gw cek BB tercinta gw apakah ada BBM masuk atau sekedar buat cek recent update. Waktu gw cek recent update, temen gw nulis status kaya gini :

"Selamat ulang tahun om Dodo."

Dodo merupakan nama panggilan teman gw yang bernama Daniel. Dia biasa dipanggil om (karena sifatnya yang kebapakan) atau dipanggil Dodo. Kok jadi Dodo sih? Ya Dodo, itu nama bokapnya. Kalian tau lah kebiasaan anak SMA waktu dulu kan, manggil nama bokap untuk manggil anaknya. Karena gw kenal dan dekat dengan Daniel, seperti kebanyakan orang, efek status berantai kena juga ke gw.
Gw menulis status yang sama dengan teman gw, tapi pake bahasa yang lebih sopan.

"Happy birthday Daniel"

Teman gw yang nulis status merupakan temen satu kosan gw dan kamar dia sebelahan dengan kamar gw. Waktu itu jadwal kuliah kita sama sehingga gw bisa berangkat bareng dia. Singkat cerita, ketika gw lagi jalan ke kampus bareng dia, tiba-tiba dia bilang gini:

"Eh yang ulang tahun itu bapaknya si Daniel, bukan si Daniel."

What?!! Pantes gw ngerasa si Daniel bisa ulang tahun dua kali. Ulang tahun si Daniel ternyata udah lewat sekitar dua bulan yang lalu.... Oke.. BB bener-bener bikin beloon kalau makenya salah..
Pagi itu menjadi pagi yang  penuh kebloonan..

Sejak saat itu gw belajar untuk mengecek kebenaran berita di BB sebelum nulis sebuah status. Gw ngebayangin bagaimana kalo kebloonan itu terjadi ketika status yang di copas adalah ucapan Rest In Peace buat seseorang.. Nah lo!! Padahal orangnya masih hidup.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai sekarang masih malu kalau ingat kejadian itu. Sekarang juga lagi tren ucapin selamat ulang tahun di grup line atau whatsapp. Ketika salah satu member grup ucapin selamat ulang tahun ke satu orang, member yang lain langsung ikutan. Coba bayangin kalau orang pertama salah ingat tanggal ulang tahun, berapa orang yang akan malu karena ikutan salah? hahaha



Sumber gambar: cliparts.co





No comments:

Post a Comment