Thursday, September 14, 2017

"Chat with Stranger" Versi Berfaedah

Kurang lebih sekitar 5 tahun lalu, saya berkenalan dengan sebuah web chatting yang namanya Omegle.Waktu itu sih dicekokin oleh teman saya untuk iseng main di web ini. Sistemnya unik dimana kita bisa mengobrol secara acak dengan orang-orang di seluruh belahan dunia secara anonymous (tanpa identitas). Saat itu saya berpikir bahwa ini kesempatan yang bagus untuk bisa mendapat teman baru di luar negara sendiri dan mungkin saya juga bisa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.

Jujur saja, bahasa Inggris saya nggak bagus-bagus amat. Saya cenderung menggunakan bahasa Inggris secara pasif. Teman-teman saya terkadang suka mengkoreksi pelafalan saya ketika berbicara bahasa Inggris. Tak jarang juga ada yang tertawa, saking lucunya speaking skill saya. Tapi saya tidak menyerah terhadap keadaan, oleh karena itu kehadiran Omegle sungguh menjawab kebutuhan saya.

Pas saya coba chatting di omegle. Ada beberapa jenis manusia yang saya temukan.
1. Beneran mau cari teman --> Kalau yang model gini saya senang sekali karena mereka biasanya cukup humble untuk mengobrol dan mengajari saya bahasa dan budaya mereka
2. Orang Indonesia --> Yah.. Jauh-jauh nyoba Omegle, ketemunya orang Indonesia lagi... Hadeeeh...
3. Orang yang suka chat berbau pornografi --> nah ini nih populasi paling banyak yang saya temukan. Mereka secara agresif menunjukkan hasrat seksualnya saat chatting. ini sih wajib langsung di disconnect aja

Prinsip anonymity yang ditonjolkan Omegle, nampaknya membuat para penggunanya menjadi bebas berekspresi dan merasa tidak ada aturan atau norma sosial yang mengikat sehingga mereka cenderung tidak bertanggung jawab dengan apa yang mereka tulis. Hal inilah yang membuat saya merasa kurang nyaman untuk belajar lewat web seperti itu.. Rasanya jadi kurang berfaedah.

Setelah hampir 5 tahun saya amnesia dengan Omegle, belakangan mata saya kembali berbinar-binar karena menemukan aplikasi untuk belajar bahasa berbasis chatting yang oke banget! Dan kali ini penggunanya wajib mencantumkan foto dan identitas! Memperkenalkan kepada kalian 2 aplikasi yang super amazing ini:







Tandem.. Ini aplikasi  favorit saya. Kalian bisa pilih bahasa apa yang kalian kuasai selain bahasa ibu (native language) kalian, dan kalian bisa memilih bahasa apa saja yang ingin kalian pelajari. Aplikasi secara otomatis akan menghubungkan kalian dengan orang-orang yang ingin mempelajari bahasa yang kalian kuasai sekaligus menguasai bahasa yang ingin kalian pelajari. Interface nya bisa dilihat seperti gambar di bawah








Pada tab community, kalian bisa ketemu sama orang-orang dari negara yang menguasai bahasa yang ingin kalian pelajari dan mereka juga ingin belajar bahasa yang kalian kuasai. Di tab chat akan berisi semua percakapan yang kalian lakukan. Kalian juga dapat mengkoreksi kalimat teman kalian selama percakapan.

Tandem juga ada fitur tutornya, yang mana kalian bisa membayar native speaker untuk mengajar kalian secara private. Coba deh liat kaya gambar di bawah ini.Muka gurunya kaya artis ya..






Kalian juga bisa mengirim foto dan audio message saat chatting dengan "tandeman" kalian. Kalau teman kalian baik hati, mereka akan suka kasih foto tentang pemandangan-pemandangan oke di negara mereka. Kalian juga bisa latihan pronunciation sama mereka lewat audio.


HelloTalk. Aplikasi ini gak sekeren tandem tapi masih worth it buat dicoba. Sistemnya sama, kalian akan dihubungkan dengan orang-orang yang menguasai bahasa yang ingin kalian pelajari. Bedanya dengan Tandem, HelloTalk cuma bisa memilih satu bahasa untuk dipelajari, kalau mau pilih banyak harus pro version (pelit!!).





Seperti gambar di atas, saya mau belajar bahasa Jepang, maka saya akan dihubungkan ke orang-orang Jepang yang ingin belajar Bahasa Indonesia. Hello Talk juga bisa pakai fitur audio message dan gambar.

HelloTalk ada fitur moment yang mirip kaya fungsi timeline di Line. Kelebihan di HelloTalk adalah kalian bisa menggunakan fitur translation untuk menerjemahkan kalimat percakapan. Sama seperti tandem, HelloTalk juga memiliki fitur correction yang fungsinya untuk mengkoreksi kalimat teman kalian.

Nah.. Dua aplikasi ini membuat saya cukup ketagihan untuk mengobrol dan belajar bahasa. Saya juga jadi banyak belajar mengenai budaya mereka, terutama tempat-tempat bagus dan makanan-makanan enak di negara mereka. Saya juga bisa mempromosikan Indonesia kepada mereka dan ternyata banyak respon positif dari mereka tentang Indonesia. Intinya, aplikasi ini sangat berfaedah untuk mengisi waktu luang. Selamat mencoba ya guys!