Wednesday, October 5, 2016

9 Years Later

"Kenapa sih harus pindah?! Kan di sini udah enak, kemana-mana gampang, aku juga udah banyak temen di sini." Kira-kira kalimat seperti itu yang saya lontarkan sekitar 9 tahun yang lalu. Saat itu orangtua saya memutuskan secara sepihak, bahwa keluarga kami akan pindah ke Bogor dan meninggalkan Jakarta. Saya waktu itu sedang dalam masa remaja yang lagi seru-serunya bergaul dengan teman dan sahabat, saya sudah terlanjur sayang dengan mereka dan sekarang dipaksa untuk meninggalkan itu semua.

Waktu pertama kali dengar kata kota Bogor, saya langsung membayangkan sebagai kota yang lebih terbelakang dari Jakarta. Maklum saja, waktu itu saya benar-benar masih polos dan sudah sangat cinta dengan zona nyaman saya. Saya membayangkan bagaimana teman-teman baru saya nanti di Bogor, pasti mereka sulit menerima orang-orang yang berasal dari ibu kota, mungkin mereka tidak akan ramah kepada saya. Pikiran-pikiran seperti itu membuat saya benar-benar marah kepada orangtua saya waktu itu, walaupun mau tidak mau saya harus mengikuti keputusan itu.

Dan... Setelah 3 tahun berlalu, keputusan orangtua saya di hari itu menjadi salah satu keputusan yang saya paling syukuri selama hidup saya. Di Kota Bogor saya belajar untuk hidup lebih mandiri dan rendah hati. Dulunya saya tiap hari diantar sekolah menggunakan mobil, sekarang saya harus menggunakan angkot untuk bepergian. Dulu fasilitas sekolah saya di Jakarta cukup mewah, mulai dari kelas AC, lapangan indoor, ada lift di setiap lantai, dan ruangan lab yang lengkap. Di sekolah baru saya, fasilitasnya pas-pasan tapi kualitas pendidiknya nggak beda dengan di Jakarta. Di sana saya juga mendapat teman-teman baru yang ternyata sangat ramah dan mewarnai masa SMA saya dengan begitu indah.

Setelah lulus dari SMA, saya memutuskan untuk kuliah di Jakarta. Satu dua kali saya main ke daerah rumah saya yang dulu untuk sekedar nostalgia. Di dalam hati, saya tertawa ketika dulu saya berontak menolak keputusan orangtua karena takut tidak bisa main ke daerah ini lagi. Dengan pengetahuan saya yang sudah berkembang mengenai angkutan umum, pergi ke berbagai daerah Jakarta sudah menjadi makanan sehari-hari dan itu semua berkat kepindahan saya ke Bogor. Mungkin kalau saya tetap tidak pindah, saya akan menjadi anak yang manja serta tidak banyak belajar mengenai kemandirian dan kedewasaan. Begitu indah rencana Tuhan, awalnya kelihatan gelap tapi ujungnya selalu sebuah pemandangan indah..

Tidak sampai disitu.... Empat tahun setengah berkuliah, akhirnya saya jadi sarjana. Saatnya masuk ke dunia kerja.. Luar biasanya, saya kerja di daerah tempat tinggal saya dulu di Jakarta! saya kos berselang dua gang dari rumah lama saya. Setiap hari saya bisa keliling-keliling melihat semua hal tentang kenangan masa kecil saya... Tempat les privat saya, taman tempat saya bermain futsal, setiap tikungan yang saya lewati sewaktu kecil! Yang membedakan adalah saya tinggal disitu dengan perspektif yang lebih dewasa dan lebih matang. Bukan seperti diri saya 9 tahun lalu yang pemberontak dan tidak bisa melihat sisi positif dari sebuah kejadian. Saya sadar bahwa rencana Tuhan datangnya tak terduga tapi selalu berujung manis. Kadang harus dipisahkan dari zona nyaman untuk dirawat oleh-Nya. Diberikan segala pelajaran agar terus tumbuh. Ketika waktunya tepat ia kembalikan di tanah yang subur agar saya dapat berbuah. Kejutan-kejutan dari Tuhan itulah yang membuat hidup menjadi berwarna...